1.1 Latar Belakang
Ditetapkannya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan membawa implikasi terhadap sistem dan penyelenggaraan pendidikan termasuk pengembangan dan pelaksanaan kurikulum. Kebijakan pemerintah tersebut mengamanatkan kepada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Pada kenyataannya dalam melaksanakan KTSP termasuk dalam pengajaran, banyak pendidik yang masih mengalami kesulitan untuk memberikan pengajaran kepada peserta didik sehingga peserta didik sulit untuk memahami materi sedangkan tuntutan kurikulum untuk menyelesaiakn materi yang sudah ditentukan harus terlaksana, khususya dalam mata pelajaran matematika sesuai judul makalah ini. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas beberapa keterampilan dasar yang digunakan untuk memberikan pengajaran kepada peserta didik.Yang dimaksud dengan keterampilan dasar mengajar disini adalah ketarampilan yang harus dimiliki guru mulai dari keterampilan yang bisa digunakan dalam pembelajaran ekspositori sampai keterampilan yang bisa digunakan dalam pembelajaran kooperatif.Keterampilan-keterampilan tersebut adalah
1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
2. Keterampilan bertanya
3. Keterampilan memberi penguatan
4. Keterampilan mengadakan variasi
5. Keterampilan menjelaskan.
6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
7. Keterampilan mengelola kelas.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Dengan demikian dalam makalah ini diangkatlah judul “Keterampilan Dasar Mengajar”.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengertian keterampilan dasar mengajar?
1.2.2 Keterampilan apa sajakah yang harus dimiliki seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian keterampilan dasar mengajar matematika.
1.3.2 Untuk mengetahui macam-macam keterampilan yang harus dimiliki seorang guru.
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian kemampuan dasar mengajar
keterampilan dasar mengajar (generic teaching skill) atau keterampilan dasar teknik intruksional yaitu keterampilan yang bersifat generik atau mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh setiap guru, terlepas dari tingkat kelas dan bidang studi yang diajarkannya.
Keterampilan dasar mengajar (KDM) merupakan keterampilan yang kompleks ,yang pada dasarnya merupakan pengintegrasian utuh dari berbagai keterampilan yang jumlahnya sangat banyak.Di antara keterampilan yang sangat banyak tersebut terdapat delapan KDM yang dianggap sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar.
- Macam-Macam Keterampilan Dasar Mengajar
a. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
Menurut sugeng paranto (1979: 22-24), “yang dimaksud dengan Siasat membuka pelajaran adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam seting belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi,sehingga perhatian serta sikap mental siswa dapat digiring atau siap serta involve pada persoalan/kegiatan yang akan dilakukan”.
Tujuan pokok dari siasat membuka pelajaran (set induktion) adalah:
i. Untuk menyiapkan mental siswa agar involve atau siap memasuki persoalan/kegiatan yang akan dibicarakan /dilakukan
ii. Untuk menimbulkan minat serta pemusatan perhatian siswa terhadap apa yang mau dibicarakan/dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar.
Siasat menutup pelajaran (closure) ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri kegiatan belajar mengajar yang bertujuan untuk:
i. Merangkum atau membuat garis-garis besar persoalan yang baru saja dibahas/dipelajari sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang makna serta esensi dari pokok persoalan yang baru saja diperbincangkan.
ii. Mengkonsolidasikan perhatian siswa terhadap hal-hal yang pokok dalam pelbicaraan/pelajaran tersebut agar Informasi yang telah diterimanya dapat membangkitkan minat serta kemampuan pada masa-masa mendatang dalam kelanjutan proses belajar mengajar maupun penghidupannya.
ii. Mengorganisasikan semua kegiatan maupun pembicaraan yang telah dipelajari dalam pertemuan tersebut sehingga merupakan suatu kebulatan yang berarti dalam memahami esensi bahan yang dipelajari.
b. Ketampilan bertanya.
Selanjutnya Sugeng Paranto (1979: 4154) menyebutkan dalam proses belajar mengajar ,bertanya memegang peranan penting ,sebab pertanyan yang tersusun baik dengan teknik pelontaran yang tepat akan:
i. Meningkatkan partissipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
ii. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dibicarakan
iii. Mengembangkan pola berfikir dan cara belajar aktif dari siswa yang bersangkutan sebab berfikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya.
iv. Menuntun proses siswa, sebab pertanyaan yang baik membantu jawaban yang baik.
v. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
Bagi para guru terutama yang belum mendapatkan penataran PBM atau lulusan Universitas, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyampaian pertanyaan adalah:
i. Kejelasan dan kaitan pertanyaan
Harap diusahakan agar pertanyaan yang dikemukakan itu jelas maksudnya serta nampak benar kaitannya antara jalan pikiran satu dengan yang lainnya dan usahakan tidak diselingi oleh kata-kata sisipan yang bersifat mengganggu ,misalnya ee,em,anu dan lain-lain.
ii. Kecepatan dan selang waktu
Kecepatan menyampaikan pertanyaan itu sendiri pada umumnya guru-guru muda belum berpengalaman cenderung banyak melontarkan pertanyaan ketimbang menerima jawaban dan pertanyaan-pertanyaan diucapkan denga cepat tanpa diselingi pause.tanpa memberikan kesempatan kepada siswa unutk berfikir.
iii.Pembagian dan penunjukan
Dalam mengajukan pertanyaan kepada siswa agar diperhatikan sistem distribusinya, yaitu usahakan agar pertanyaan itu didistribusikan secara merata ke seluruh ruangan kelas,hal itu berhubungan dengan sifat pemalu atau kurang berani yang ada pada siswa.siswa yang pemalu biasanya cenderung segan menampilkan jawaban secara suka rela maka sebaiknya pertanyaan itu jangan dilepas begitu saja melainkan langsung ditujukan kepada salah seorang siswa,bila yang bersangkutan tidak dapat menjawab baru pertanyaan tersebut di “Redirecting” pada siswa lain.
Selain itu,perlu juga diperhatikan oleh guru-guru terutama guru muda agar memperhatikan teknik bertanya.teknik bertanya ini berguna untuk meningatkan kualitas jawaban siswa .disamping guru harus memperhatikan ketiga faktor di atas.Teknik bertanya tersebut ialah:
i. Teknik menunggu(memberi waktu yang cukup bagi siswa unutk berfikir)
Berikan waktu sejenak 1-5 detik kepada siswa untk berfikir dalam rangka untuk menemukan jawabannya,pemberian waktu untuk memberikan kesempatan berfikir pada siswa itu ada efek positifnya,misalnya:
a. Siswa dapat memberikan jawaban yang lebih panjang dan lengkap
b. Jawaban siswa lebih analitis dan kreatif
c. Siswa akan merasa lebih yakin akan jawabannya
d. Partisipasi siswa meningkat
ii. Teknik renforcment
Pemakaian yang tepat teknik ini akan menimbulakan sikap yang positif bagi siswa serta meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga memungkinkan pencapaian prestasi yang tinggi.
iii. Teknik menuntun dan menggali(prompting dan probing)
Prompting dan probing question dapat digunakan sebagai teknik untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas jawaban siswa.probing question ialah pertanyaan yang bersifat menggali untuk mendapatkan jawaban yang lebih lanjut
Jenis pertanyaan menurut taksonomi blum
· Pertanyaan pengetahuan
· Pertanyaan pemahaman
· Pertanyaan penerapan
· Pertanyaan analisis
· Pertanyaan sintesis
· Pertanyaan evaluasi
c. Keterampilan memberi penguatan
Keterampilan dasar mengajar lainnya yaitu keterampilan memberi penguatan(reiforcement) yaitu menurut I.G.A.K wardani dalam Teori Belajar Motivasi dan keterampilan mengajar (1994: 83).seorang guru perlu menguasai keterampilan memberikan penguatan karena “penguatan “merupakan dorongan bagi siswa untuk menigkatkan penampilannya,serta dapat meningkatkan perhatian.
Penguatan dapat dibedakan dalam bentuk :
a. Verbal yaitu berupa kata-kata/kalimat pujian ,seperti bagus,tepat sekali,”saya puas dengan pekerjaanmu”.
b. Non verbal ,yaitu berupa:
1. gerak mendekati
2. Mimik dan gerakan
3. Sentuhan
4. Kegiatan yang menyenangkan
5. Token(sibol atau benda kecil).
d. Keterampilan mengadakan variasi
Selanjutnya I.G.A.K wardani (1994: 83-88 dan 89-96)menyatakan, variasi dalam kegiatan belajar mengajar adalah perubahan dalam proses kegiatan dalam tujuan untuk meningkatkan motivasi para siswa,serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dapat dikelompokkan menjadi 3.bagian , yaitu:
1. Variasi dalam gaya mengajar dapat di lakukan dalam berbagai cara seperti
a. Variasi suara :rendah, tinggi,besar, kecil
b. Memusatkan perhatian
c. Membuat kesenyapan sejenak
d. Mengadakan kontak pandang
e. Variasi kegiatan badan dan mimic
f. Mengubah posisi, misalnya dari depan kelas ke tengah atau ke belakang kelas.
2. Variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran
a. Variasi alat dan bahan yang dapat dilihat
b. Variasi alat dan bahan yang dapat didengar
c. Variasi alat dan bahan yang dapat dimanipulasi
3. Variasi dalam pola interaksi dan kegiatan
Pola interaksi dapat berbentuk: klasikal, kelompok dan perorangan sesuai dengan keperluan, sedang variasi kegiatan dapat berupa mendengarkan informasi ,menelaah materi,latihan atau demonstrasi.
e. Keterampilan menjelaskan
Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar atau pelatihan, menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata urutan yang terencana secara sistematis,sehingga dengan mudah dapt dipahami oleh siswa.sehingga keterampilan ini wajib dimiliki oleh seorang guru.
Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk :
1. Membimbing siswa memahami berbagsi konsep,hukum,prinsip,atau prosedur
2. Membimbing siswa menjawab pertanyaan “mengapa ”secara bernalar
3. Melibatkan siswa menghayati berbagai proses penalaran
4. Mendapatkan balikan mengenai pemahaman siswa
5. Menolong siswa menghayati berbagai proses penelaran
Keterampilan menjelaskan terdiri atas beberapa komponen sebagai berikut:
1. Komponen perencanaan kegiatan mencakup :
a. Isi pesan (pokok-pokok materi) yang dipilih dan disusun secara sistematis disertai dengan contoh-contoh
b. hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik penerima pesan(siswa)
2. Komponen penyajian penjelasan mencakup hal-hal berikut:
a. Kejelasan yang dapat dicapai dengan berbagai cara ,seperti:
· Bahasa yang jelas
· Berbicara yang lancar
thanks yah infonya.. bermanfaat banget buat saya..
BalasHapus